Sirih
merupakan tanaman asli Indonesia
yang tumbuh merambat atau bersandar pada batang pohon lain. Sebagai budaya daun
dan buahnya biasa dimakan dengan cara mengunyah bersama gambir, pinang dan
kapur. Namun mengunyah sirih telah dikaitkan dengan penyakit kanker mulut dan
pembentukan squamous cell carcinoma yang bersifat malignan.
Sirih
digunakan sebagai tanaman obat (fitofarmaka); sangat berperan dalam kehidupan
dan berbagai upacara adat rumpun Melayu.
Ciri-ciri
batang, daun, dan bunga/buah
Tanaman
merambat ini bisa mencapai tinggi 15 m. Batang sirih berwarna coklat
kehijauan,berbentuk bulat, beruas dan merupakan tempat keluarnya akar. Daunnya
yang tunggal berbentuk jantung, berujung runcing, tumbuh berselang-seling,
bertangkai, dan mengeluarkan bau yang sedap bila diremas. Panjangnya sekitar 5
- 8 cm dan lebar 2 - 5 cm. Bunganya majemuk berbentuk bulir dan terdapat daun
pelindung ± 1 mm berbentuk bulat panjang. Pada bulir jantan panjangnya sekitar
1,5 - 3 cm dan terdapat dua benang sari yang pendek sedang pada bulir betina
panjangnya sekitar 1,5 - 6 cm dimana terdapat kepala putik tiga sampai lima
buah berwarna putih dan hijau kekuningan. Buahnya buah buni berbentuk bulat
berwarna hijau keabu-abuan. Akarnya tunggang, bulat dan berwarna coklat
kekuningan.
Kandungan
dan manfaat
Minyak
atsiri dari daun sirih mengandung minyak terbang (betIephenol), seskuiterpen,
pati, diatase, gula dan zat samak dan kavikol yang memiliki daya mematikan
kuman, antioksidasi dan fungisida, anti jamur. Sirih berkhasiat menghilangkan
bau badan yang ditimbulkan bakteri dan cendawan. Daun sirih juga bersifat
menahan perdarahan, menyembuhkan luka pada kulit, dan gangguan saluran
pencernaan. Selain itu juga bersifat mengerutkan, mengeluarkan dahak,
meluruhkan ludah, hemostatik, dan menghentikan perdarahan. Biasanya untuk obat
hidung berdarah, dipakai 2 lembar daun segar Piper betle, dicuci, digulung
kemudian dimasukkan ke dalam lubang hidung. Selain itu, kandungan bahan aktif
fenol dan kavikol daun sirih hutan juga dapat dimanfaatkan sebagai pestisida
nabati untuk mengendalikan hama
penghisap[2].
Kegunaan
Batuk
Sariawan
Bronchitis
Jerawat
Keputihan
Sakit
gigi karena berlubang (daunnya)
Demam
berdarah
Bau
mulut
Haid
tidak teratur
Asma
Radang
tenggorokan (daun dan minyaknya)
Gusi
bengkak (getahnya)
Membersihkan
Mata
Bau
ketiak
Pemakaian
luar
Eksim
Luka
bakar
Koreng
(pyodermi)
Kurap
kaki
Bisul
Mimisan
Sakit
mata
Perdarahan
gusi
Mengurangi
produksi ASI yang berlebihan
Menghilangkan
gatal